NASA memprediksi asteroid itu tidak akan berbahaya bagi bumi. Sebab, asteroid itu akan melewati Bumi pada jarak 4 juta mil atau 6 juta km.
Meski tak berbahaya, ternyata ada sejumlah asteroid yang tercatat pernah menghantam bumi dan menyebabkan kerusakan cukup serius.
1. Kawah Vredefort
Melansir Life Science, sebuah meteorit atau asteroid berukuran lebih dari Gunung Table di Afrika Selatan pernah menghantam bumi sekitar 2,02 miliar tahun yang lalu. Hantaman meteor itu menimbulkan sebuah kawah tertua dan terbesar di Bumi, yakni Kawah Vredevort yang memiliki radius 185 mil atau 300 kilometer.
Kawah itu telah dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2005.
2. Kawah Sudbury
Sekitar 1,85 miliar tahun yang lalu sebuah meteor berukuran besar menghantam bumi dan menciptakan kawah Sudbury di Ontario, Kanada, berdiameter 81 mil (130 km). Kawah asli diperkirakan terbentang 160 mil.
3. Kawah Chicxulub
Sebuah meteor pada 65 juta tahun yang lalu diperkirakan telah menghantam bumi dan menciptakan kawah Chicxulub di Semenanjung Yucatanm, Meksiko. Diameter kawah Chicxulub akibat hantaman meteor itu mencapai 150 mil (240 km).
Para peneliti menduga meteor tersebut telah menyebabkan atau sangat berkontribusi pada kepunahan massal pada akhir Zaman Kapur 65 juta tahun yang lalu, termasuk akhir dari dinosaurus.
4. Kawah Popigai
Sekitar 35 juta tahun yang lalu sebuah meteorit menabrak deposit batuan grafit kaya karbon di Siberia. Akibat telah tekanan dan suhu yang sangat besar dari dampak tersebut mengubah karbon di kawasan itu menjadi berlian.
Menurut pemerintah Rusia, kawah selebar 100 km itu menyimpan cadangan berlian dalam jumlah besar.
5. Kawah Manicouagan
Sebuah asteroid menghantam bumi pada 214 juta tahun yang lalu dan menyebabkan sebuah daratan menjadi danau. Kawah yang bernama Manicouagan selebar 612 mil di Kanada itu adalah salah satu kawah terbesar dan terawat di planet ini.
6. Kawah Acraman
Sekitar 580 juta tahun yang lalu sebuah asteroid menghantam bumi telah menciptakan danau Acraman di Australia Selatan yang memiliki diameter 56 mil atau 90 km.
7. Kawah Chesapeake
Terkubur di bawah lumpur dasar laut, Kawah Chesapeake lepas pantai Virginia diperkirakan terbentuk akibat hantaman meteor sekitar 35 juta tahun yang lalu. Kawah itu diperkirakan seluar 53 mil (85 km).
8. Kawah Morokweng
Kawah Morokweng yang ada di bawah Gunung Kalahari, Afrika Selatan diprediksi terbentuk akibat hantaman meteor sekitar 145 juta tahun yang lalu. Survei penginderaan jauh ahli geologi menunjukkan bahwa luas kawah itu seluas 70 km.
9. Kawah Kara
Kawah Kara adalah kawah yang terkikis berusia 70,3 juta tahun yang terpapar di Semenanjung Yugorsky Rusia. Para peneliti memperkirakan kawah itu saat pertama kali terbentuk karena hantaman meteor mencapai 75 mil.
10. Kawah Beaverhead
Kawah Beaverhead adalah kawah terbesar kedua yang terbentuk akibat hantaman meteor di Amerika Serikat. Sekitar 600 juta tahun yang lalu, sebuah meteor menghantam kawasan Montana dan Idaho menciptakan kawah selebar 60 mil.
Selain kawah, sebuah meteor meledak di atmosfer di atas Sungai Podkamennaya, Tunguska di Siberia, pada tahun 1908. Ledakan itu mengeluarkan energi yang cukup untuk membunuh rusa dan meratakan pohon hingga beberapa kilometer di sekitar lokasi ledakan. Tapi tidak ada kawah yang pernah ditemukan.
Hantaman asteroid terakhir yang tercatat adalah pada tahun 2013. Sebuah meteor yang lebih kecil dari Tunguska meledak di atmosfer di atas kawasan Chelyabinsk, Rusia. Dampak dari ledakan meteor itu membuat kaca pecah dan bangunan rusak. Tidak ada kawah yang ditemukan pasca kejadian itu.
(DAL)https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidWh0dHBzOi8vd3d3LmNubmluZG9uZXNpYS5jb20vdGVrbm9sb2dpLzIwMjAwMzEzMTgyODIxLTE5OS00ODMyNzMvamFqYXJhbi1hc3Rlcm9pZC1yYWtzYXNhLXlhbmctcGVybmFoLW1lbmdoYW50YW0tYnVtadIBAA?oc=5
2020-03-14 19:01:01Z
CBMidWh0dHBzOi8vd3d3LmNubmluZG9uZXNpYS5jb20vdGVrbm9sb2dpLzIwMjAwMzEzMTgyODIxLTE5OS00ODMyNzMvamFqYXJhbi1hc3Rlcm9pZC1yYWtzYXNhLXlhbmctcGVybmFoLW1lbmdoYW50YW0tYnVtadIBAA
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jajaran Asteroid Raksasa yang Pernah Menghantam Bumi - CNN Indonesia"
Post a Comment