TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian di Universitas Colorado Boulder di Amerika Serikat menyatakan menghirup udara kotor dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, gangguan pencernaan, dan penyakit kronis lain. Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Environment International tersebut merupakan studi pertama yang menghubungkan antara polusi udara dengan perubahan struktur dan fungsi mikrobiome (kumpulan mikoorganisme yang sebagian besarnya bakteri) dalam usus manusia.
Para peneliti menemukan bahwa ozon polutan gas yang ada pada udara kotor sangat berbahaya. Orang dewasa muda yang terpapar ozon tingkat tinggi menunjukkan keragaman mikroba yang lebih sedikit dan meningkatkan spesies tertentu yang terkait obesitas.
Tanya Alderete, asisten profesor fisiologi di Universitas Colorado Boulder, mengatakan dia dan tim telah memahami sejumlah penelitian yang menyebut polusi udara memiliki dampak buruk kesehatan.
Akan tetapi, apa yang dilakukan Alderete bersama tim menunjukkan isu yang lebih spesifik. Mereka menemukan asap berkorelasi positif dengan risiko diabetes tipe 2, kenaikan berat badan, dan penyakit radang usus.
“Apa yang bisa diambil dari makalah ini adalah bahwa beberapa efek kesehatan itu kemungkinan disebabkan oleh perubahan mikroba dalam usus,” katanya seperti dikutip Science Daily.
Studi dan penelitian ini dilakukan pada kualitas udara di banyak kota di Amerika Serikat yang memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Pada Desember 2019, Environmental Protection Agency menurunkan status udara “tidak tercapai” karena gagal memenuhi standar ozon nasional.
Tim peneliti melihat data dari stasiun pemantauan udara untuk menghitung paparan ozon tahun sebelumnya, yang terbentuk ketika emisi dari kendaraan terpapar sinar matahari, partikel berbahaya tersuspensi di udara, dan nitrat oksida, produk sampingan beracun dari pembakaran bahan bakar fosil.
Dari semua polutan yang diukur, ozon memiliki dampak terbesar pada usus manusia, terhitung sekitar 11 persen dari variasi yang terlihat di antara subyek penelitian. Orang-orang yang memiliki paparan ozon lebih tinggi juga memiliki lebih sedikit variasi bakteri yang hidup di usus mereka.
“Keanekaragaman bakteri atau mikroba ini penting dalam kesehatan. Jumlah bakteri yang lebih rendah telah dikaitkan sebelumnya dengan obesitas dan diabetes tipe 2,” kata Alderete.
Secara keseluruhan, para peneliti mengidentifikasi 128 spesies bakteri yang dipengaruhi oleh peningkatan paparan ozon. Dengan demikian, tim menyimpulkan bahwa ozon kemungkinan besar telah mengubah ekosistem usus seseorang yang memiliki konsekuensi terhadap kesehatan dan penyakit. Selain studi terbarunya itu, Alderete juga telah melakukan penelitian sebelumnya yang menunjukkan polusi dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur gula darah dan meningkatkan risiko obesitas.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiVmh0dHBzOi8vZ2F5YS50ZW1wby5jby9yZWFkLzEzMTk4MzYvYXdhcy1rdWFsaXRhcy11ZGFyYS1idXJ1ay1iaXNhLXBpY3UtcGVueWFraXQta3Jvbmlz0gFVaHR0cHM6Ly9nYXlhLnRlbXBvLmNvL2FtcC8xMzE5ODM2L2F3YXMta3VhbGl0YXMtdWRhcmEtYnVydWstYmlzYS1waWN1LXBlbnlha2l0LWtyb25pcw?oc=5
2020-03-15 08:00:00Z
CBMiVmh0dHBzOi8vZ2F5YS50ZW1wby5jby9yZWFkLzEzMTk4MzYvYXdhcy1rdWFsaXRhcy11ZGFyYS1idXJ1ay1iaXNhLXBpY3UtcGVueWFraXQta3Jvbmlz0gFVaHR0cHM6Ly9nYXlhLnRlbXBvLmNvL2FtcC8xMzE5ODM2L2F3YXMta3VhbGl0YXMtdWRhcmEtYnVydWstYmlzYS1waWN1LXBlbnlha2l0LWtyb25pcw
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Awas, Kualitas Udara Buruk Bisa Picu Penyakit Kronis - Tempo"
Post a Comment