REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para astronom masih belum bisa menjawab berbagai fenomena antariksa berkenaan dengan planet kerdil yang berada di alam semesta ini. Ada berbagai planet kerdil layaknya Pluto dengan alam yang memiliki es dan beku di antariksa ini.
Seperti diwartakan Discover Magazine, Selasa (4/2) sejauh ini para astronom baru mengaku lima planet kerdil yakni Ceres, Eris, Haumea, Makemake dan Pluto. Namun, para ahli kembali menemukan tujuh bintang lain untuk dikategorikan sebagai planet kerdil.
Eris
Perdebatan tentang Eris dimulai pada 2005 lalu sejak ditemukan oleh astronom Mike Brown, Chad Trujillo, dan David Rabinowitz. Pengukuran awal menunjukkan diameter Eris lebih besar dan bahkan memiliki bulan besar seperti Pluto.
Tidak sampai satu dekade kemudian pengukuran yang lebih baik menyimpulkan bahwa Pluto adalah planet kerdil terbesar yang diketahui. Namun massa Eris masih lebih besar ketimbang Pluto.
Kepadatan Eris yang lebih besar memungkinkan planet itu lebih hangat dari Pluto, berkat panas radioaktif. Pluto mengesankan para astronom dengan aktivitas permukaannya, tetapi Eris mungkin telah berpegangan pada samudera cair yang tertutup es bahkan lebih lama.
2007 OR10
Seperti planetesimal es lainnya di Sabuk Kuiper, 2007 OR10 melakukan perjalanan liar di sekitar tata surya. Satu tahun di bintang tersebut sama dengan 550 tahun Bumi.
Para ilmuwan masih belum yakin tentang diameternya, tetapi diprediksi sekitar dua pertiga dari Pluto. Itu menjadikan 2007 OR10 sebagai dunia tanpa nama terbesar di tata surya.
Makemake
Makemake adalah salah satu objek terbesar yang dikenal di Sabuk Kuiper. Suhu permukaan di Makemake serupa dengan Pluto, mencapai sekitar -230 derajat Celcius. Satu tahun di Makemake berlangsung sekitar 300 tahun di Bumi.
Geografis permukaan Makemake tertutup es yang sangat dingin. Bulannya Makemake, MK2 berwarna hitam legam seperti arang.
Triton
Triton bukan planet kerdil dan tidak ada di Sabuk Kuiper. Triton adalah bulan besar dari planet Neptunus dengan beberapa sifat yang sangat aneh. Orbitnya bergerak ke arah berlawanan dari bulan-bulan besar lainnya di tata surya dan memiliki permukaan yang secara geologis aktif dengan tanda-tanda kuat gunung es.
Kemiripan Triton dengan Pluto membuat para astronom curiga bahwa bulan awalnya terbentuk sebagai planet kerdil di Sabuk Kuiper dan kemudian ditangkap oleh Neptunus.
Para astronom berpikir Triton mungkin masih memiliki lautan air cair di bawah permukaannya, berkat gravitasi yang kuat dari Neptunus. Jika benar, itu akan menjadikan Triton salah satu dunia yang paling layak huni.
Sedna
Sedna adalah salah satu objek paling merah di tata surya. Sedna memiliki salah satu orbit teraneh yang diketahui. Planet ini membutuhkan waktu sekitar 11.400 tahun untuk mengelilingi matahari.
Sulit menebak seperti apa permukaannya karena para astronom tidak pernah melihat benda besar dari daerah itu dari dekat.
Quaoar
Bintang ini ditemukan satu dekade lalu dam terbentang hanya setengah dari diameter Pluto. Saat ini, Quaoar mengorbit di sekitar 42 unit astronomi di mana 1 AU sama dengan jarak Bumi-matahari.
Ukuran Quaoar diprediksi sama dengan bulan Pluto yakni Charon. Dalam penelitian baru-baru ini, astronom mendeteksi es air di sana. Permukaannya yang relatif cerah juga mengisyaratkan bahwa dunia mungkin aktif secara geologis di masa lalu yang tidak terlalu jauh.
Orcus
Beberapa orang menyebut Orcus sebagai "anti-Pluto" karena memiliki kesamaan namun mengorbit secara berlawanan. Bintang berdiameter sekitar 600 mil itu saat ini berada pada titik terjauh dari matahari sementara lokasi Pluto berada sebaliknya.
Seperti Pluto dan Eris, Orcus juga memiliki bulan besar, bernama Vanth. Orbit Vanth menempel Orcus pada jarak 5.600 mil dari Orcus.
Orcus dan Vant tampaknya memiliki permukaan yang sangat berbeda. Vanth berona kemerahan yang umum pada objek Sabuk Kuiper sementara Orcus memiliki permukaan yang jauh lebih terang dengan tanda-tanda es air.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiUGh0dHBzOi8vd3d3LnJlcHVibGlrYS5jby5pZC9iZXJpdGEvcTU3d3NlMzY4L3R1anVoLWJlbmRhLWxhbmdpdC15YW5nLW1pcmlwLXBsdXRv0gEnaHR0cHM6Ly9tLnJlcHVibGlrYS5jby5pZC9hbXAvcTU3d3NlMzY4?oc=5
2020-02-05 10:19:00Z
CBMiUGh0dHBzOi8vd3d3LnJlcHVibGlrYS5jby5pZC9iZXJpdGEvcTU3d3NlMzY4L3R1anVoLWJlbmRhLWxhbmdpdC15YW5nLW1pcmlwLXBsdXRv0gEnaHR0cHM6Ly9tLnJlcHVibGlrYS5jby5pZC9hbXAvcTU3d3NlMzY4
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tujuh Benda Langit yang Mirip Pluto - Republika Online"
Post a Comment