Timlo.net--Tim peneliti dari Lentink Lab, Stanford University menciptakan sebuah drone unik. Dinamai PigeonBot, drone itu memiliki sayap yang bisa menekuk, direntangkan dan berubah bentuk seperti sayap burung asli.
Pada dasarnya, drone ini dirancang supaya bisa berimprovisasi saat berhadap dengan turbulensi seperti halnya burung. Penelitian itu didasarkan pada analisa kerja sayap burung merpati, tulis Ubergizmo, Jumat (17/1).
“Burung bisa secara dinamis mengubah bentuk sayap mereka selama terbang, walaupun bagaimana hal ini dicapai masih belum dimengerti,” tulis para peneliti dalam penelitian itu. Temuan para peneliti bisa dipakai untuk mengembangkan drone lain.
Editor : Ranu Ariohttps://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiSmh0dHA6Ly90aW1sby5uZXQvYmFjYS84MTI5NC9waWdlb25ib3QtZHJvbmUteWFuZy10ZXJpbnNwaXJhc2ktZGFyaS1idXJ1bmcv0gEA?oc=5
2020-01-18 07:17:00Z
CBMiSmh0dHA6Ly90aW1sby5uZXQvYmFjYS84MTI5NC9waWdlb25ib3QtZHJvbmUteWFuZy10ZXJpbnNwaXJhc2ktZGFyaS1idXJ1bmcv0gEA
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PigeonBot, Drone yang Terinspirasi Dari Burung - Timlo Net"
Post a Comment