ANALISAACEH.COM | Tahun 2020 menjadi tahun yang penuh fenomena angkasa. Bahkan selama 12 bulan ke depan, dari gerhana hingga hujan meteor akan terjadi.
Dilansir lansir dari Liputan6.com, fenomena-fenomena yang akan terjadi selama Tahun 2020 di antaranya:
Gerhana Matahari Total
Pada akhir 2019, telah disaksikan Gerhana Matahari Cincin. Pada Tahun 2020, akan ada fenomena hole in the sky atau lubang di langit yang terkenal salah satu fenomena alam terbesar. Hal itu akan terjadi pada 14 Desember 2020.
Fenomena ini hanya membutuhkan waktu 24 menit untuk melintasi Chile dan Argentina. dari jalur totalitas di Distrik Danau Chile yang indah di selatan dan wilayah Patagonia di Argentina akan mengalami totalitas 2 menit 9 detik.
Empat Gerhana Bulan
Selama Tahun 2020 ini, akan ada empat kali gerhana bulan. Gerhana ini disebabkan ketika Matahari, Bumi, dan Bulan hampir, tetapi tidak cukup sejajar, dan satelit kami melayang ke bayangan Bumi selama beberapa jam.
Adapun lokasi kemuculannya yaitu pada 10 Januari 2020: Wolf Moon Eclipse (Asia, Australia, Eropa, dan Afrika). Merupakan gerhana bulan penumbral yang paling mengesankan dan paling mengesankan di tahun 2020.
Pada 5 Juni 2020: Thunder Moon Eclipse atau Gerhana Bulan Stroberi (Asia, Afrika, dan Australia). Terjadi dua minggu sebelum gerhana matahari annular.
5 Juli 2020: Thunder Moon Eclipse (Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Afrika). Terjadi dua minggu setelah gerhana matahari annular.
29-30 November 2020: Frosty Moon Eclipse (Amerika Utara dan Selatan, Australia dan Asia Timur). Terjadi dua minggu sebelum gerhana matahari total di Amerika Selatan.
Penampakan Planet Raksasa
Pada Tahun 2020, Saturnus maupun Jupiter memasuki apa yang disebut “oposisi” pada minggu yang sama. Sebuah teleskop kecil akan mendapatkan pemandangan menakjubkan dari pita awan Jupiter dan cincin Saturnus.
Fenomena ini dapat dilihat pada 14 Juli: Jupiter, dan pada 20 Juli: Saturnus
Tiga Hujan Meteor
Adapun hujan meteor di tahun 2020 diperkirakan terjadi pada 21-22 April: Hujan meteor Lyrids, 16-17 November: Hujan meteor Leonid, dan pada 13-14 Desember: Hujan meteor Geminid.
Tiga Supermoon
Fenomena ini didefinisikan ketika kurang dari 223.694 mil dari pusat Bumi, bulan purnama penuh akan terjadi tiga kali pada tahun 2020.
Apabila ingin melihat ukurannya yang lebih besar, selalu lihat ke timur saat bulan terbit atau ke barat di bulan terbenam.
Adapun waktu fenomena ini yaitu pada 9 Maret: Super Worm Moon, 8 April: Super Pink Moon, dan 7 Mei: Super Flower Moon
Solstice Appulse
Pada 21 Desember 2020, titik balik matahari, Saturnus dan Jupiter akan tampak sangat berdekatan (hanya berjarak 0,06 º) tepat setelah matahari terbenam.
Astronom menyebutnya sebagai “appulse” atau “konjungsi yang hebat.” Jupiter dan Saturnus akan benar-benar berjarak 733 juta mil satu sama lain, serta menjadi 887 juta mil dan 1620 juta mil dari Bumi.
Namun, dari Bumi, planet-planet gas raksasa ini akan terlihat hampir sama.
Gerhana Matahari Cincin
Bumi akan kembali menyambut fenomena langka ini pada 21 Juni 2020 mendatang.
Jalur utama dari gerhana ini akan melewati negara-negara Afrika dan Asia Selatan seperti Republik Afrika Tengah, Kongo, Ethiopia, India, Pakistan, Oman dan China.
Gerhana matahari sebagian akan terlihat di wilayah yang berjarak ribuan kilometer dari jalur utama.
Sumber: Liputan6
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiT2h0dHBzOi8vYW5hbGlzYWFjZWguY29tL2dlcmhhbmEtaGluZ2dhLWh1amFuLW1ldGVvci1ha2FuLXRlcmphZGktZGktdGFodW4tMjAyMC_SAVNodHRwczovL2FuYWxpc2FhY2VoLmNvbS9nZXJoYW5hLWhpbmdnYS1odWphbi1tZXRlb3ItYWthbi10ZXJqYWRpLWRpLXRhaHVuLTIwMjAvYW1wLw?oc=5
2020-01-03 11:01:31Z
CBMiT2h0dHBzOi8vYW5hbGlzYWFjZWguY29tL2dlcmhhbmEtaGluZ2dhLWh1amFuLW1ldGVvci1ha2FuLXRlcmphZGktZGktdGFodW4tMjAyMC_SAVNodHRwczovL2FuYWxpc2FhY2VoLmNvbS9nZXJoYW5hLWhpbmdnYS1odWphbi1tZXRlb3ItYWthbi10ZXJqYWRpLWRpLXRhaHVuLTIwMjAvYW1wLw
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gerhana Hingga Hujan Meteor Akan Terjadi di Tahun 2020 - Analisa Aceh"
Post a Comment