Suara.com - Indonesia akan menjadi salah satu negara beruntung di dunia pada Kamis dini hari nanti (17/7/2019) karena bisa menikmati fenomena langit gerhana bulan.
Seperti yang diwartakan sebelumnya gerhana bulan parsial akan bisa dinikmati sebagian besar manusia di Bumi, termasuk di Indonesia, pada 16 sampai 17 Juli.
Gerhana bulan terjadi ketika Bulan masuk dalam bayang-bayang inti Bumi atau istilah kerennya umbra Bumi. Tetapi yang akan terjadi dini hari nanti adalah gerhana bulan parsial: hanya sebagian area Bulan yang ditelan bayangan Bumi.
Alhasil dari Bumi, sebagian Bulan masih bisa terlihat tetapi sebagian lagi akan lebih redup karena disamarkan oleh penumbra, bayangan kabur di luar umbra Bumi.
Lalu apa yang luar biasa sehingga gerhana bulan dini hari nanti tak boleh dilewatkan begitu saja? Berikut adalah ulasan pakar astronomi Avivah Yamani seperti yang disarikan dari Langit Selatan:
1. Gerhana bulan terakhir 2019
Gerhana bulan dini hari nanti adalah yang terakhir pada tahun ini. Selama 2019 sendiri terjadi dua kali gerhana bulan dan gerhana bulan pertama terjadi pada 20-21 Januari lalu. Ketika itu yang terjadi adalah gerhana bulan total.
2. Satu-satunya gerhana bulan di Indonesia pada 2019
Sayangnya gerhana bulan pada Januari lalu itu tidak bisa dinikmati di Indonesia, karena terjadi ketika Nusantara sudah memasuki siang hari. Karenanya gerhana bulan dini hari nanti akan menjadi satu-satunya yang dinikmati publik Indonesia pada tahun 2019 ini.
3. Gerhana bulan umbra terakhir hingga 2021
Uniknya lagi, sampai 2021 mendatang Bumi tak bisa menikmati gerhana bulan umbra karena pada 2020 yang terjadi hanya gerhana bulan penumbra. Artinya sepanjang 2020 Bulan selalu berhasil lolos dari bayangan inti Bumi dan karenanya hanya akan terlihat sedikit lebih redup.
4. Tak semua kita beruntung pada gerhana bulan ini
Gerhana bulan sebagian pada 17 Juli besok bisa diamati dari Amerika Selatan, Eropa, Asia, dan Australia. Tetapi di Indonesia hanya mereka di Indonesia barat saja yang bisa menikmatinya sedikit lebih lama.
Di Indonesia barat, gerhana bulan dimulai selepas tengah malam sampai saat Matahari terbit. Awal gerhana bulan dimulai pukul 01.43.53 WIB, puncaknya pada pukul 04.31.54 WIB, dan berakhir pada pukul 07.17.36 WIB.
Di Indonesia bagian tengah, awal gerhana dimulai pukul 02.43.53 WITA, puncaknya pada pukul 05.31.54 WITA, dan berakhir pada 08.17.36 WITA.
Di Indonesia timur gerhana bulan berawal pada pukul 03.43.53 WIT, mencapai puncak pada pukul 06.31.54 WIT, dan berakhir sekitar pukul 09.17.36 WIT.
Artinya di seluruh wilayah Indonesia akhir gerhana bulan tidak akan terpantau karena terjadi ketika bulan sudah terbenam. Sementara di Indonesia tengah dan timur, puncak gerhana bulan akan sukar diamati karena terjadi ketika Matahari sudah terbit.
https://www.suara.com/tekno/2019/07/16/122247/4-alasan-mengapa-gerhana-bulan-dini-hari-nanti-tak-boleh-kamu-lewatkan
2019-07-16 05:22:00Z
52781709495189
Bagikan Berita Ini
0 Response to "4 Alasan Mengapa Gerhana Bulan Dini Hari Nanti Tak Boleh Kamu Lewatkan - Suara.com"
Post a Comment