KOMPAS.com - Salah seorang pengguna Facebook, Aditya Wahyudin, menuliskan status berisi adanya arus laut tenang dengan sedikit ombak, namun sebenarnya membahayakan.
Dalam unggahan pada Sabtu (22/6/2019), Aditya yang mengaku besar di wilayah Cilacap menyebutkan bahwa warga di kawasan pesisir itu menyebutnya sebagai boleran.
Aditya membagikan informasi tentang tanda-tanda area boleran dan ciri-ciri gelombang yang menunjukkan zona boleran tersebut.
"Namanya kalau di kampung saya 'boleran' itu ditandai dengan ombaknya tenang/tidak pecah, cuma menggelundung saja ombaknya, padahal di sisi lain ombak memecah besar. Orang awam mikirnya itu aman karena tidak ada ombak, tapi sebenarnya itu area mematikan," tulis Aditya dalam status Facebook.
Penjelasan BMKG
Menanggapi unggahan itu, Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Siswanto menjelaskan bahwa fenomena boleran dalam ilmu oseanografi dikenal sebagai rip current.
"Rip current merupakan arus balik yang terkonsentrasi ada sebuah jalur yang memecah zona empasan gelombang hingga melewati zona gelombang pecah," ujar Siswanto saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (26/6/2019).
Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Bagaimana Ombak Bisa Tercipta di Lautan?
Menurut Siswanto, arus boleran terbentuk jika gelombang datang dan mengempas garis pantai yang berbentuk cekungan.
Kemudian, pantulan gelombang yang mengenai pantai memunculkan sejumlah arus susur pantai atau aliran air yang "berjalan" menyusuri pantai. Ada dua arus susur pantai yang kemudian bertemu dan memusat di tengah cekungan pantai.
Lihat dalam gambar ini:
"Arus susur bergerak sangat kuat dengan kecepatan tinggi," ujar Siswanto.
Adapun kemunculan arus boleran atau rip current ini tidak mudah diterka, apalagi arus ini muncul tidak hanya di tempat tertentu yang itu-itu saja, melainkan tergantung dari arah datangnya gelombang laut.
Oleh karena itu, banyak orang yang terkecoh dengan laut yang tidak tampak bergelombang di permukaan, namun menyimpan arus kuat di bawahnya.
"Makanya rip current ini juga dikenal sebagai pembunuh yang sunyi," ujar Siswanto.
Akan tetapi, jikalau lokasi rawan dari arus pecah ini telah diketahui, maka peluang untuk muncul rip current di tempat tersebut cukup besar. Dengan demikian, area itu perlu diwaspadai dan ditandai.
Baca juga: Tahun 2018, Ratusan Orang Terseret Ombak di Pantai Selatan Yogyakarta
Ciri-ciri rip current
Siswanto menjelaskan bahwa fenomena rip current bisa dikenali, seperti permukaan laut yang cenderung lebih tenang daripada gelombang di sekitarnya yang menuju pantai.
"Perhatikan buih ombak yang datang, bila ada celah di antara buih-buih gelombang itu, maka kemungkinan di sekitar area itu sedang terjadi rip current atau arus pecah," ujar Siswanto.
Kemudian, untuk ciri lainnya, yakni warna air laut yang cenderung keruh dari sekitarnya. Hal ini disebabkan karena arus rip current sangat kuat dan arus balik ini umumnya membawa serta material pantai, sehingga warnanya cenderung lebih keruh.
Biasanya, untuk bisa mengamati kekeruhan warna permukaan air laut dilakukan pengamatan dari tempat yang tinggi.
Selanjutnya, rip current umumnya terjadi di ujung cekungan pantai. Dengan demikian, perlu diwaspadai permukaan pantai yang lebih cekung daripada sekitarnya.
Adapun, pengunjung pantai juga bisa mengetes apakah di dekatnya sedang terjadi fenomena rip current atau tidak.
"Di atas air tenang itu bisa diletakkan sebuah benda yang mengapung, misalnya batok kelapa, ke atas ombak yang bergerak ke arah pantai. Jika benda itu terseret sampai menuju ke lepas pantai pada jalur air yang tenang, maka bisa dipastikan terjadi rip current di jalur itu," kata Siswanto.
https://sains.kompas.com/read/2019/06/26/131032823/waspadai-boleran-atau-rip-current-arus-tenang-di-pantai-yang-mematikan?page=all
2019-06-26 06:14:09Z
CBMiggFodHRwczovL3NhaW5zLmtvbXBhcy5jb20vcmVhZC8yMDE5LzA2LzI2LzEzMTAzMjgyMy93YXNwYWRhaS1ib2xlcmFuLWF0YXUtcmlwLWN1cnJlbnQtYXJ1cy10ZW5hbmctZGktcGFudGFpLXlhbmctbWVtYXRpa2FuP3BhZ2U9YWxs0gF9aHR0cHM6Ly9hbXAua29tcGFzLmNvbS9zYWlucy9yZWFkLzIwMTkvMDYvMjYvMTMxMDMyODIzL3dhc3BhZGFpLWJvbGVyYW4tYXRhdS1yaXAtY3VycmVudC1hcnVzLXRlbmFuZy1kaS1wYW50YWkteWFuZy1tZW1hdGlrYW4
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Waspadai Boleran atau "Rip Current", Arus Tenang di Pantai yang Mematikan - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment