Pecahan asteroid ini memiliki lebar 60 meter ini diprediksi akan jatuh di kota New york. Apabila benar terjadi tumbukan, maka New York akan ditabrak dengan kekuatan energi 1000 kali lipat lebih kuat dibandingkan bom atom di Hiroshima pada Perang Dunia Kedua silam.
Asteroid akan meratakan Central Park dan Manhattan. Bahkan asteroid akan mencabut nyawa 1,3 juta jiwa penduduk New York.
Skenario ini diungkapkan dalam Planetary Defense Conference pada April lalu di Washington. Konferensi ini menarik perhatian ahli astronomi, akademisi, hingga ahli bencana yang sangat ingin mengetahui tindakan otoritas apabila asteroid menuju Bumi.Para ahli ingin mengetahui langkah mitigasi apa yang dilakukan apabila ada asteroid mematikan yang mendekati Bumi.
NASA, Federal Emergency Management Agency, dan lembaga federal lainnya dalam simulasi diberikan waktu delapan tahun untuk mencoba dan menghentikan asteroid dari menabrak Bumi.
Tetapi ketika NASA dan badan-badan antariksa di seluruh berusaha untuk membelokkan jalur asteroid malah menyebabkan pecahan asteroid yang menuju New York.
Selama simulasi, asteroid dengan ukuran 140 hingga 260 meter itu akan mengenai Bumi di dekat kota Denver. Ketika badan antariksa membelokkannya menggunakan "penabrak kinetik" yang menyerupai pesawat ruang angkasa dengan kecepatan tinggi yang dirancang khusus untuk menabrak asteroid untuk keluar dari jalur asteroid.Akan tetapi, tumbukan antara penabrak kinetik dengan asteroid malah menghasilkan pecahan asteroid berukuran 165 hingga 260 kaki (50 hingga 80 meter).
Kemudian 10 hari sebelum tumbukan, badan antariksa baru mengetahui bahwa asteroid menuju New York dengan kecepatan 43.000 mil per jam atau 19 kilometer per detik.
Dengan kecepatan tersebut, tumbukan akan menghasilkan energi sebesar 5 hingga 20 megaton. Sebagai perbandingan, bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki hanya menciptakan energi 0,04 megaton.
NASA kemudian mengatakan satu-satunya cara untuk menyelamatkan warga New York adalah dengan cara mengevakuasi seluruh kota. NASA mengatakan resiko tumbukkan asteroid memang rendah, tapi langkah mitigasi harus tetap dipersiapkan.
Pasalnya Direkut Pusat Studi Objek Dekat Bumi (Near Earth Object atau NEO) Paul Chodas mengatakan skenario tumbukan asteroid dengan kota besar itu tidak mungkin terjadi. Bahkan ia berspekulasi jika asteroid akan menabrak Bumi, maka asteroid akan jatuh di lautan."Kami bisa saja membuat (skenario dimana) asteroid itu jatuh di Youngstown, Ohio, atau Lincoln, Negraska, atau Fairfield, Iowa," jelas profesor fisika dari Universitas New Mexico Mark Boslough. "Tapi itu tidak akan semenarik seperti New York," lanjutnya, seperti dikutip NBCNews.
"Kita perlu menantang diri kita sendiri dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit. Setiap hari kita bertanya, bagaimana jika? Anda tidak akan belajar apa pun jika Anda tidak mempelajari kasus terburuk yang mungkin terjadi setiap hari," ujar Chodas, seperti dikutip Business Insider. (jnp/eks)
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190508133919-199-393029/13-juta-tewas-jika-asteroid-hantam-new-york
2019-05-08 15:32:51Z
CBMibGh0dHBzOi8vd3d3LmNubmluZG9uZXNpYS5jb20vdGVrbm9sb2dpLzIwMTkwNTA4MTMzOTE5LTE5OS0zOTMwMjkvMTMtanV0YS10ZXdhcy1qaWthLWFzdGVyb2lkLWhhbnRhbS1uZXcteW9ya9IBAA
Bagikan Berita Ini
0 Response to "1,3 Juta Tewas Jika Asteroid Hantam New York - CNN Indonesia"
Post a Comment